SUBANG, kuaksara.com – Fakta mengejutkan terkuak di balik kasus penganiayaan brutal yang menimpa Safitri (22), warga Kecamatan Compreng, Subang. Aksi keji ini diduga dilakukan oleh mantan suaminya sendiri, Kuswanto (28), yang tak terima ajakan rujuknya ditolak mentah-mentah, memicu peristiwa berdarah pada Kamis (25/9/2025) malam.
Korban kini harus berjuang melawan luka serius, termasuk sayatan di leher dan tangan kanan, akibat serangan membabi buta dari pria yang pernah berjanji sehidup semati dengannya.
Penolakan Rujuk Berujung Pembacokan
Menurut keterangan keluarga, penolakan Safitri untuk kembali merajut rumah tangga menjadi pemicu utama kemarahan Kuswanto. Rusnali, paman korban, membeberkan bahwa Safitri sudah terlalu menderita selama pernikahan mereka.
“Korban sering cerita ke keluarga kalau dulu suka diperlakukan kasar. Jadi wajar kalau dia menolak diajak rujuk,” ungkap Rusnali, Minggu (29/9/2025).
Hubungan pasangan ini memang sudah lama diwarnai pertengkaran hebat, hingga akhirnya berujung pada perceraian. Namun, drama tidak berhenti di sana. Perselisihan memanas karena keduanya saling berebut hak asuh anak laki-laki mereka yang masih berusia 3 tahun, yang saat ini berada dalam pengasuhan pelaku.
“Sejak bercerai, hubungan mereka tidak pernah akur. Apalagi soal anak, sering jadi bahan cekcok,” tambahnya.